Minggu, 12 Juli 2015

Makhluk aneh bernama Manusia

Sewaktu Dalai Lama ditanya, apakah yang paling membingungkan di dunia ini ? Beliau menjawab : “manusia”, karena dia “Mengorbankan Kesehatannya” hanya “Demi Uang”; lalu dia “Mengorbankan uangnya” demi Kesehatan.
Lalu dia “Sangat Khawatir” dengan “Masa Depannya”, sampai dia “Tidak Menikmati Masa Kini”; Akhirnya dia “Tidak Hidup di Masa Depan maupun Masa Kini”; dia “Hidup seakan-akan tidak mati” lalu dia “Mati” tanpa “Benar-benar menikmati” apa itu “Hidup”.
Itulah Fenomena yang terjadi di kehidupan manusia dewasa ini, semuanya berlomba-lomba untuk mendapatkan lebih banyak uang dan harta, sampai harus bekerja keras membanting tulang tanpa mempedulikan kesehatannya.
Kalau merasa sakit sedikit, Cuma minum obat umum yang murah atau obat penahan nyeri atau penurun demam, sudah merasa agak baikan, terus bekerja lebih keras lagi, tanpa menyadari, bahwa tubuh ini jika terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan, efek sampingnya akan merusak organ-organ dalam, sehingga akhirnya saat organ dalam tubuh sudah mengalami kerusakan, baru menyadari kesehatannya mulai terganggu dan akhirnya harus berobat dengan uang dan harta yang dikumpulkannya untuk bisa sembuh, itupun belum tentu sembuh total.

Bersyukurlah dengan apa yang telah kita punyai dan dapat selama ini, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa depan, nikmatilah kesaat-inian, karena itu satu-satunya saat yang kita punya sat, tidak di masa lalu maupun di masa mendatang.
Ketika kita dilahirkan ke dunia ini, tangan kita kosong tidak membawa apapun, demikian pula saat kita meninggalkan dunia ini, tangan kitapun kosong tidak bisa membawa apapun. Saat datang kita ditemani tangis dan saat pergi kita juga ditemani tangis. Yang menjadi bekal kita sewaktu meninggalkan dunia ini, hanyalah amal pahala baik dan buruk yang telah kita lakukan semasa kita hidup di dunia ini.
Jangan menjadi sombong karena kaya dan berkedudukan, jangan pula menjadi rendah diri karena kita miskin dan hina, kita semua hanyalah “tamu” di dunia ini dan semua yang kita miliki hanyalah “pinjaman” semasa kita hidup di dunia.
Tetaplah Rendah Hati saat kita kaya dan berkedudukan, Tetaplah percaya diri seberapapun kekurangan kita.. Kita semua sama manusia yang lahir di dunia ini dan pasti akan mengalami kematian suatu saat nanti..
Ini ada ajaran yang bagus dari Ajahn Chah, seorang Biksu senior yang dulu hidup di Thailand, berjudul “Raja Kematian”
Kita hidup seperti seekor ayam yang tidak tahu apa yang sedang terjadi. Di pagi hari, ayam akan membawa anak-anaknya keluar untuk mengais mencari makanan. Pada malam hari, mereka kembali ke kandang untuk tidur.
Keesokan harinya, mereka keluar untuk mencari makanan lagi. Si pemilik akan menaburkan beras untuk mereka makan setiap hari, tetapi ayam-ayam itu tidak mengetahui mengapa sang pemilik memberi mereka makan. Si ayam dan sang pemilik berpikir dengan cara yang berbeda.
Pemilik berpikir, “Berapa berat ayam ini?” Si ayam pikirannya, terpikat pada makanan. Ketika sang pemilik mengangkatnya untuk ditimbang, ia berpikir sang pemilik sedang menunjukkan kasih sayang.
Kita juga, tidak mengetahui apa yang sedang terjadi; darimana kita berasal, berapa tahun lagi kita akan hidup, kemana kita akan pergi, siapa yang akan mengantar kita kesana. Kita tidak mengetahui semua sama sekali.
Raja kematian adalah seperti sang pemilik ayam. Kita tidak mengetahui kapan dia akan menangkap kita, karena kita terpikat – terpikat pada penglihatan, suara, penciuman, rasa, sensasi indra peraba, dan buah-buah pikiran kita. Kita tidak sadar bahwa kita semakin bertambah tua. Kita tidak punya kesadaran untuk merasa cukup..


Semoga semua makhluk berbahagia..

1 komentar:

  1. thank ncie infonya, silahkan kunjungi kami http://bit.ly/2IcFh7H

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar dan masukannya.