Selasa, 02 Juni 2015

Begitulah cinta, deritanya tiada akhir..

Bagi anda yang suka menonton serial TV Sun Go Kong atau si Kera Sakti, pasti teringat akan kata-kata Ti Pat Kay, adik seperguruan Sun Go Kong, yang sering mengatakan judul diatas, karena dia harus menjalani penderitaan cinta beribu-ribu kali kehidupan.
Lalu apakah benar cinta akan menyebabkan penderitaan ? Ini semua tergantung cara pandang kita dan kemampuan kita untuk menerima bahwa segala sesuatunya yang ada di dunia ini tidak ada yang kekal termasuk cinta, walaupun ada yang sering bilang cinta sejati, tetapi pada akhirnya semuanya akan terpisahkan oleh kematian.
Bagaimana kita seharusnya menyikapi tentang cinta ?
Pandanglah cinta sebagai sesuatu yang indah yang bisa kita nikmati, rasakan dan berikan baik kepada diri kita sendiri maupun kepada pasangan kita atau orang-orang terdekat kita seperti orang tua dan sanak saudara kita. Tetapi kita tetap harus memiliki kesadaran penuh bahwa semuanya itu tidak kekal, jika terjadi sesuatu, entah putus cinta, berpisah dengan yang kita cintai atau kejadian-kejadian lainnya, kita akan memiliki kekuatan dan keteguhan untuk menghadapinya bahwa semuanya itu memang bisa dan pasti akan terjadi, lepaskanlah dan lanjutkanlah hidup anda dengan sesuatu yang lebih baik dan tentunya juga dengan cinta yang lebih baik. ^-^
Cinta yang dibahas di atas lebih banyak berkaitan secara emosional, akan lebih baik jika kita bisa memberikan cinta yang universal kepada semua makhluk, karena cinta yang universal adalah cinta yang tidak melekat, jika terjadi sesuatu dan kita tidak bisa mempertahankannya, maka kita akan dengan ikhlas bisa melepasnya tanpa beban dan tetap bisa melanjutkan hidup dengan tegar. ^-^
Sekarang yang perlu kita renungkan dan pahami adalah kita harus selalu ingat bahwa kita terlahir di dunia ini hanyalah sementara, dalam jalan kehidupan kita, akan menemui banyak rintangan dan halangan, baik itu karena cinta atau masalah lain, tetapi ingatlah bahwa semuanya itu hanya sementara, saat kita harus ‘pulang’ dan meninggalkan dunia ini, semuanya akan selesai dan bekal yang bisa kita bawa saat ‘pulang’ hanyalah amal perbuatan baik dan buruk yang telah kita lakukan selama hidup di dunia ini.
Oleh karena itu, marilah perbanyak perbuatan baik dan kurangi/hentikan perbuatan buruk, sebagai bekal agar diberikan kemudahan saat kita harus ‘pulang’.  Sampai jumpa lagi di “rumah kita yang sesungguhnya”.  ^-^


Semoga semua makhluk berbahagia..

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar dan masukannya.