Rabu, 19 Agustus 2015

Jangan meremehkan orang lain

Ada sebuah cerita tentang Jivaka Komarabhacca, seorang tabib yang terkenal dimasa kehidupan Sang Buddha. Ia melarikan diri dari rumah sejak kecil dan mulai mempelajari ilmu pengobatan, dan sudah 7 tahun lamanya ia mempelajari ilmu pengobatan, sampai tidak tahu kapan akan lulus. Maka ia menemui gurunya dan bertanya, “Guru kapan saya akan lulus, sudah tujuh tahun saya meninggalkan rumah dan rindu untuk kembali.” Dan gurunya menjawab, “Bila kamu ingin lulus, lakukan penelitian dalam radius 16 km, tanaman, pohon atau rerumputan mana yang tidak dapat digunakan untuk pengobatan atau tidak punya khasiat apapun, laporkan hasilnya padaku.”
Setelah menghilang selama sebulan ia kembali dengan tangan kosong, teman-temannya mencemoohnya, “Lihatlah dia, kembali dengan tangan kosong, ia tidak dapat menemukan apapun, pasti dia tidak lulus saat ini.” Kemudian dia melapor kepada gurunya, “Guru, dalam penelitian saya sejauh radius 16 km dari sini, tidak ada satupun tanaman yang tidak berkhasiat atau tidak bisa dipakai untuk pengobatan. Semuanya bisa dipakai untuk tujuan pengobatan.”

Ia menunggu jawaban gurunya. Dan gurunya menjawab, “Bagus sekali, mulai sekarang kamu sudah lulus dari perguruan ini. Kamu adalah seorang ilmuwan yang hebat.”
Apa yang menjadi pesan moral dari cerita diatas? Bahwa setiap tanaman itu mempunyai khasiatnya tersendiri dan bisa dipakai untuk pengobatan, tidak ada yang dapat disepelekan. Demikian pula halnya dengan manusia, setiap manusia mempunyai nilainya sendiri dan semuanya berharga. Jangan memandang rendah atau meremehkan orang lain, karena mereka mempunyai nilai-nilai plus nya sendiri, perlakukan mereka sebaik mungkin, sebagaimana kita ingin diperlakukan.
Jika kita menghina orang tau mencaci maki orang lain, itu sama halnya dengan menghina atau mencaci maki diri sendiri, karena apa yang kita ucapkan atau lakukan itu sesuai dengan hati nurani kita sendiri. Jaga pikiran, ucapan dan perilaku kita, karena apa yang keluar dari sana mencerminkan diri kita sendiri. Daripada mengeluarkan pikiran, ucapan atau perilaku yang buruk, lebih baik kita menanamkan pikiran positif, ucapan yang ramah dan baik, serta perilaku yang baik pula, sehingga tidak menimbulkan permusuhan dan kebencian dimana-mana.

Semoga bermanfaat dan mencerahkan..

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar dan masukannya.