Selasa, 27 Oktober 2015

Marilah kita berdana

Banyak orang sudah berdana dan mungkin juga merasakan akibatnya dari banyak berdana. Berikut ini akan diberikan ulasan cara-cara berdana yang baik dan benar, walaupun ini dari ajaran Buddhis, tetapi cara-cara ini tetap bisa digunakan untuk ajaran agama manapun, karena bersifat universal.
Yang pertama dinamakan Amisa Dana, yaitu dana yang berupa uang, materi, tenaga, senyum, dan sebagainya, dana ini sifatnya hanya sementara dan berlaku untuk waktu yang pendek. Jika anda punya kelebihan uang atau materi, dana cara ini paling mudah dilakukan. Atau bisa juga dengan memberikan tenaga, misal membantu kebersihan tempat ibadah dan tempat-tempat umum lainnya, atau yang paling mudah lagi, memberikan senyuman kepada setiap orang yang kita jumpai. ^_^

Yang kedua, Dhamma Dana, yaitu dana yang diberikan berupa nasihat, ceramah, ajaran, pendidikan untuk kebaikan sesama. Contoh, para penceramah agama atau pemuka agama yang memberikan ceramah atau ajaran agama untuk kebaikan, juga guru-guru yang memberikan pendidikan pada murid-muridnya agar menjadi lebih baik dan pintar, ataupun orang-orang yang memberikan nasehat yang baik dan berguna pada sesamanya yang sedang bermasalah. Bentuk-bentuk ajaran, ceramah, nasehat juga bisa dalam bentuk cetakan/buku, juga tulisan di blog atau media sosial, VCD DVD, ini sifatnya akan lebih lama, karena buku-buku/tulisan bisa disimpan dan suatu saat nanti bisa dibaca lagi, sehingga ajaran/nasehatnya bisa bermanfaat lagi.
Yang ketiga Sakaca Dana dan Asakaca Dana, yaitu dana yang diberikan kepada siapa sang penerimanya, kalau Sakaca Dana, diberikan pada orang-orang yang melatih diri, seperti para sesepuh/pemuka agama yang menjaga diri dengan baik sehingga perilaku dan ucapannya selalu terjaga. Sedangkan Asakaca Dana, diberikan pada orang-orang awam, seperti pengemis, gelandangan, orang-orang terlantar atau yang membutuhkan. Tentunya saja manfaatnya lebih besar Sakaca Dana daripada Asakaca Dana.
Yang keempat, Sahatika Dana dan Anatika Dana, dana yang diberikan langsung dan tidak langsung. Langsung, maksudnya kita memberikan langsung dana dengan tangan kita sendiri tidak lewat perantara. Kalau kita melakukan transfer dana lewat bank, itu masih bisa dikategorikan dana langsung juga. Tentu lebih baik pemberian langsung, kecuali kalau kita mau membantu korban bencana yang letaknya sangat jauh dari tempat tinggal kita, walaupun tidak langsung, tetapi manfaatnya juga baik seperti pemberian langsung.
Yang kelima, Thavara Dana dan Athavara Dana, dana yang manfaatnya berlangsung lama dan pendek. Berlangsung lama, seperti membantu pembangunan tempat ibadah, rumah sakit dan fasilitas umum lainnya. Sedangkan yang berlangsung pendek, seperti Amisa Dana di atas.
Yang keenam, Saparivana Dana dan Asaparivana Dana, dana yang lengkap dan tidak lengkap. Lengkap, artinya kalau kita memberikan dana yang seutuhnya, sehingga dana bisa digunakan sempurna, misal kita menyumbang alat pengeras suara, maka harus lengkap dengan mike, kabel, dan sebagainya. Jangan menyumbang alat pengeras suara hanya Speakernya saja ^_^. Demikian pula jika memberikan persembahan pada pemuka agama, misal para Bhiksu, kita berikan jubah yang lengkap luar dalam, jangan hanya jubah luarnya saja. Tetapi itu juga tergantung si pemberi dana, tidak bisa dipaksakan.
Yang ketujuh, Nicca Dana dan Anicca Dana, dana yang diberikan secara terus menerus dan tidak terus menerus. Misal kita berdana membantu anak asuh, maka setiap bulan secara rutin memberikan dana untuk uang pendidikan. Sedangkan kalau tidak terus menerus, misal pada saat tertentu ada acara amal, lalu kita memberikan sumbangan pada saat itu saja, selanjutnya tidak.
Yang kedelapan, Sankhara Dana dan Asankhara Dana, dana yang diberikan karena adanya dorongan dari orang lain dan dana yang diberikan dengan kemauan sendiri. Ada orang yang mau berdana kalau dibujuk-bujuk atau diberikan motivasi orang lain, kalau tidak dia tidak mau berdana. Ada juga orang yang memberikan dana berdasar kemauan dia sendiri dan tanpa didorong-dorong orang lain.
Yang kesembilan, Janna Dana dan Ajanna Dana. Janna Dana, yaitu kita tahu manfaat dan akibatnya kalau kita berdana, sedangkan Ajanna Dana tidak tahu manfaat dan akibat berdana.
Dari kesembilan jenis Dana itu, yang perlu diperhatikan adalah Janna Dana, dimana kita harus memahami dan tahu manfaat dan akibat kita berdana, sehingga kita bisa melakukan dana dengan tulus tanpa mengharap imbalan darinya.
Jika seseorang suka melakukan Tavara Dana (dana yang manfaatnya lama) dan Nicca Dana (dana yang terus menerus) itu merupakan sifat yang dalam ajaran Buddhis disebut  Sotapanna (pemasuk arus).

Demikianlah sedikit ulasan tentang berdana, semoga bisa menambah wawasan kita semua dari ajaran agama apapun dan marilah kita berdana. ^_^

1 komentar:

  1. saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH BASKORO atas bantuannya saya bisa menang togel 4D sudah 2x berturut2 yaitu [ 6721/1305 ]..saya ingin berbagi cerita kepada semuanya bahwa saya ini cuma seorang perantau dan saya cuma bekerja sebagai pembantu,tentunya anda tau kalau pembantu itu gajinya tidak seberapa dan saya kepengen pulang kampung tapi gaji saya tidak cukup akhirnya saya coba pinjam keteman saya,dia pun juga tidak punya uang dan saya pindah lagi keteman yang lain dia pun juga tidak punya,,akhirnya teman saya memberikan nomor telpon MBAH BASKORO dan katanya ini paranormal sangat terkenal yang banyak membantu orang dalam mengatasi masalah,dengan penuh semangat saya langsun menghubungi MBAH BASKORO dan ALHAMDULILLAH saya diberikan anka yang benar-benar tembus dan berkat bantuan MBAH BASKORO saya sudah bisa berkumpul kembali dengan keluarga saya dikampung,,jika anda sangat membutuhkan bantuan..jangan anda ragu silahkan hubungi saja MBAH BASKORO di 085-217-344-419,,karna beliau meman benar-benar paranormal yang bisa dipercaya dan yang punya room terimah kasih banyak atas tumpangannya..

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar dan masukannya.